BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai amanah UUD dasar
1945, Pembangunan di Indonesia pada hakikatnya adalah pembangunan
manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia
seutuhnya. Oleh sebab itu dalam pembangunan tersebut diperlukan suatu
pendekatan yang bersifat kultural dalam arti luas sehingga dapat
mencakup berbagai pertimbangan tuntutan sosial masyarakat. Pendekatan
kultural pada hakikatnya adalah usaha mengadakan perubahan-perubahan
menuju ke arah yang lebih baik dengan tetap menjaga keseimbangan
lahiriah dan batiniah dalam kehidupan sehari-hari, baik itu manusia
sebagai dirinya sendiri, manusia sebagai hamba Tuhan, maupun manusia
sebagai warga masyarakat dalam lingkungan alam sekitarnya. Jadi di
samping kemajuan lahiriah, kebahagiaan rohaniah juga dapat tercapai.
Dalam pembelajaran, guru sebagai ujung tombak pendidikan dituntut untuk
dapat menciptakan lingkungan belajar yang efektif, untuk itu guru
seyogyanya lebih memperhatikan komponen-komponen pengajaran berikut ini:
tujuan pengajaran, bahan pengajaran, metodologi pengajaran, sarana dan
prasarana pengajaran serta penilaian pengajaran. Salah satu komponen
pengajaran yang membantu guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang
efektif dan komunikatif adalah metodologi pengajaran. Yaitu metode dan
teknik yang digunakan guru dalam melakukan interaksi dengan siswa agar
bahan pengajaran sampai kepada siswa, sehingga siswa menguasai tujuan
pembelajaran. Dalam metodologi pengajaran ada dua aspek yang menonjol
yaitu metode pengajaran dan media pengajaran sebagai alat bantu
mengajar. Dengan demikian, media pengajaran merupakan suatu alat yang
mempermudah dan menunjang bagi seorang guru dalam memecahkan
persoalan-persoalan dalam pembelajaran dengan berbagai metode yang ada
sehingga memfungsikan kualitas pembelajaran menjadi lebih tinggi,
kemudian yang diinginkan dalam pengajaran tersebut dapat dicapai secara
optimal sebagaimana ditegaskan bahwa “media pengajaran dapat
mempertinggi pembelajaran siswa dan pengajaran yang ada pada gilirannya
diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapai.”
Media
pengajaran digunakan dalam pembelajaran karena dalam interaksi
pembelajaran sering terjadi hambatan komunikasi. Hambatan komunikasi
bisa berasal dari bahan pelajaran dengan menggunakan media pengajaran.
Hambatan komunikasi tersebut dapat teratasi sehingga kualitas
pembelajaran yang tertinggi dapat dicapai, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kualitas hasil belajar para siswa.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana efektivitas media dalam pembelajaran PAI?
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui efektivitas media dalam pembelajaran PAI.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian efektifitas
Efektifitas
berasal dari kata dasar efektif. Dalam kamus bahasa Indonesia, kata
efektif mempunyai arti mempunyai efek, pengaruh atau akibat. Maka
efektifitas bisa diartikan seberapa tingkat besar keberhasilan yang
dapat diraih (dicapai) dari suatu cara atau usaha tertentu sesuai dengan
tujuan yang hendak dicapai. Menurut kamus ensiklopedia Indonesia ( 1989
) efektifitas adalah menunjukkan taraf tercapainya suatu tujuan. Suatu
usaha dikatakan efektifitas apabila usaha itu telah mencapai tujuannya.
Adapun efektifitas menurut Pringgodogjo (1973: 29) adalah menunjukkan
taraf tercapainya suatu efektif apabila itu mencapai tujuannya. Secara
ideal taraf efektifitas dapat dinyatakan dengan ukuran-ukuran yang
pasti. Lebih ditegaskan oleh Madya Kasihadi (1985: 54) bahwa efektifitas
adalah keadaan yang menunjukkan sejauh mana apa yang direncanakan dapat
tercapai, semakin banyak rencana yang dapat dicapai semakin efektif
pada kegiatan tersebut. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan
mengenai efektifitas penggunaan media pembelajaran adalah suatu usaha,
sejauh mana usaha dalam pembelajaran dengan menggunakan alat bantu
(media) dalam pencapaian suatu tujuan yang telah direncanakan.
B. Pengertian Media Pembelajaran
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan, dijelaskan bahwa : “media pembelajaran adalah alat (sarana)
komunikasi yang beragam sebagai penghubung dan perantara dalam
pembelajaran”. Media pembelajaran adalah suatu yang dapat diinderai,
khususnya penglihatan dan pendengaran baik yang terdapat di dalam maupun
di luar kelas, yang digunakan sebagai alat bantu penghubung (medium
komunikasi) dalam proses interaksi belajar-mengajar untuk meningkatkan
efektivitas hasil belajar siswa. Media pembelajaran mengandung
aspek-aspek; sebagai alat dan sebagai teknik, yang berkaitan erat dengan
metode mengajar. Media pembelajaran sesungguhnya merupakan bagian dari
sumber pembelajaran yang di dalamnya pembelajaran disampaikan.
C. Tujuan Media Pembelajaran PAI
Dalam bukunya Hujair Sanaky (2009: 4) menyebutkan bahwa tujuan media pembelajaran PAI adalah sebagai berikut:
1. Mempermudah proses pembelajaran di kelas
2. Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran
3. Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar,
4. Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran.
5. Fungsi Media Pembelajaran
D. Fungsi Media Pembelajaran PAI
Ada enam fungsi pokok media pembelajaran dalam proses belajar mengajar PAI menurut Nana Sudjana (1998: 99-100).
1. Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
2.
Media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan
situasi mengajar. Ini merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan
oleh seorang guru.
3. Dalam pemakaian media pengajaran harus melihat tujuan dan bahan pelajaran.
4.
Media pengajaran bukan sebagai alat hiburan, akan tetapi alat ini
dijadikan untuk melengkapi proses belajar mengajar supaya lebih menarik
perhatian peserta didik.
5. Di utamakan untuk mempercepat proses
belajar mengajar serta dapat membantu siswa dalam menangkap pengertian
yang disamapaikan oleh guru.
6. Penggunaan alat ini diutamakan untuk meningkatkan mutu belajar mengajar.
E. Manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2.
Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan
pengajaran dengan baik.
3. Metode pembelajaran bervariasi, tidak
semata-mata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lesan
pengajar, pembelajar tidak bosan dan pengajar tidak kehabisan tenaga.
4.
Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain
yang dilakukan seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan
lain-lain.
Selain itu manfaat media pembelajaran bagi pengajar dan pembelajar adalah sebagai berikut:
1. Manfaat media pembelajaran bagi pengajar yaitu:
a. Memberikan pedoman, arah untuk mencapai tujuan
b. Menjelaskan struktur dan urutan pengajaran secara baik.
c. Memberikan kerangka sistematis mengajar secara baik.
d. Memudahkan kendali pengajar terhadap materi pelajaran.
e. Membantu kecermatan, ketelitian dalam penyajian materi pelajaran.
f. Membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar, dan
g. Meningkatkan kualitas pelajaran.
2. Manfaat media pembelajaran bagi pembelajar adalah
a. Meningkatkan motivasi belajar pembelajar.
b. Memberikan dan meningkatkan variasi belajar pembelajar
c. Memberikan struktur materi pelajaran dan memudahkan pembelajar untuk belajar.
d. Memberikan inti informasi, pokok-pokok secara sistematik sehingga memudahkan pembelajar untuk belajar.
e. Merangsang pembelajar untuk berfokus dan beranalisis.
f. Menciptakan kondisi dan situasi belajar tanpa tekanan, dan
g.
Pembelajar dapat memahami materi pelajaran dengan sistematis yang
disajikan pengajar lewat media pembelajaran (Hujair Sanaky, 2009: 5).
F. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Media
merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan belajar
mengajar. Karena beraneka ragamnya media, maka ada beberapa kriteria
yang patut diperhatikan dalam memilih media yaitu :
1. Sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan
instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada
salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif afektif dan
psikomotor.
2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi.
3.
Praktis, luwes dan bertahan. Jika tidak tersedia, waktu, dana atau
sumber dana lainnya, untuk memproduksi, tidak perlu dipaksakan. Media
yang mahal dan memakan waktu yang lama untuk memproduksinya bukanlah
jaminan sebagai media yang terbaik. Kriteria ini menuntun para guru atau
instruktur untuk memilih media yang ada, mudah diperoleh atau mudah
dibuat sendiri oleh guru.
4. Guru terampil menggunakannya . Ini
merupakan salah satu kriteria. Apapun media itu, guru harus mampu
menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat amat
ditentukan oleh guru yang menggunakannya.
5. Pengelompokan
sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama
efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan, ada media
yang tepat untuk jenis kelompok besar, kelompok sedang maupun kecil
atau perorangan. Ada media yang tepat untuk jenis kelompok besar,
kelompok sedang maupun kelompok kecil atau perorangan.
6. Mutu
teknis Pengembangan visual baik gambar atau fotograf harus memenuhi
persyaratan tehnis tertentu, misalnya visual pada slite harus jelas dan
informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh
terganggu oleh elemen lain yang berupa latar
belakang. AzharArsyad (2002: 72-74).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Efektifitas
berasal dari kata dasar efektif. Dalam kamus bahasa Indonesia, kata
efektif mempunyai arti mempunyai efek, pengaruh atau akibat. Maka
efektifitas bisa diartikan seberapa tingkat besar keberhasilan yang
dapat diraih (dicapai) dari suatu cara atau usaha tertentu sesuai dengan
tujuan yang hendak dicapai.
Kata media berasal dari bahasa latin
medius yang secara hafal berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam
bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar dari pengirim kepada
penerima pesan . Media pembelajaran adalah sarana pendidikan yang dapat
digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk
mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran.
Dalam pengertian lebih luas media pembelajaran adalah alat, metode dan
teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan
interaksi antara pengajar dan pembelajar dalam proses pembelajaran di
kelas. Efektifitas penggunaan media pembelajaran adalah suatu usaha,
sejauh mana usaha dalam pembelajaran dengan menggunakan alat bantu
(media) dalam pencapaian suatu tujuan yang telah direncanakan.
B. Saran
Seorang
guru harus bisa memanfaatkan media pembelajaran baik cetak maupun non
cetak, dan memperdalam pengetahuan tentang media pembelajaran demi
mendukung tercapainya tujuan yang diinginkan,dan mendapatkan siswa dan
siswi yang berprestasi.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad Azhar, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2002)
Nurhasnawati, Media Pembelajaran, (Pekanbaru: yayasan Pusaka Riau, 2011)
Margono, S. Metodologi Penelitian Pendidikan. (Jakarta: PT Renika Cipta, 2000)
Muhammad Zain, Sutan. Kamus Umum Bahasa Indonesia. (Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan, 1996)http://ridwan-sururi.blogspot.com/2013/07/makalah-efektivitas-media-dalam.html